TIMES BREBES, MALANG – Peringatan Hari Raya Idul Fitri di Jepang memang tak semeriah di Indonesia. Umat Islam di Jepang sangat minoritas.
Namun, seperti negara lain, tradisi memperingati Hari Raya Idul Fitri masih tetap ada di Jepang
Usai shalat Ied di masjid atau lapangan yang sudah ditentukan, umat Islam di Jepang melakukan silaturahmi dengan keluarga kerabat dan muslim di sekitar mereka.
Mereka berkumpul dan memanfaatkan waktu itu untuk saling meminta maaf dan menguatkan persaudaraan.
Mirip seperti di Indonesia, mereka menyajikan masakan dan kue saat momen tersebut.
Karena Hari Raya Idul Fitri bukan hari libur nasional, maka momen berkumpul dan silaturahmi tersebut tak berlangsung lama. Usai bermaafan, mereka bekerja lagi. Bagi anak-anak, mereka sekolah lagi.
Tak bisa dipungkiri, kondisi yang ada membuat tradisi Lebaran di Jepang tak begitu spesial bagi umat Islam disana. Suasananya cenderung sepi dan normal seperti hari-hari biasa.
Bagi umat Islam yang tak punya kerabat atau keluarga yang beragama Islam, mereka hanya bermaafan usai shalat Ied saja. Setelah itu, mereka pulang dan merayakan sendiri dengan keluarga di rumah. Lalu mereka beraktivitas seperti biasa.
Merayakan Hari Raya Idul Fitri di Jepang sangat sederhana dibandingkan dengan sejumlah negara lain. Apalagi dibandingkan dengan Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kesederhanaan Hari Raya Idul Fitri di Jepang
Pewarta | : |
Editor | : Faizal R Arief |