TIMES BREBES, BREBES – BMT Amanah Indonesia (BMT Amindo) turun cepat ke lokasi banjir di Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, usai wilayah tersebut terendam luapan air pada Sabtu (8/11/2025) lalu. Melalui tim Peduli Baitul Mal, lembaga ini langsung melakukan asesmen hingga menyalurkan bantuan makanan siap saji kepada warga yang terdampak.

Manajer Baitul Mal BMT Amindo, Daryanto, menegaskan bahwa respon cepat ini sudah menjadi agenda rutin lembaganya setiap terjadi bencana, terutama di wilayah yang dekat dengan kantor cabang. 

"Begitu ada laporan banjir di Kalierang, tim terdekat langsung menghubungi pusat untuk penyusunan langkah respon. Kami memang selalu bersiap meski tidak berharap adanya bencana,"ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Tak hanya bantuan awal, hari ini BMT Amindo bersama Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Purwokerto juga menggelar pengobatan gratis untuk warga. Warga yang mengeluhkan gatal gatal dan pusing akibat sisa banjir dan genangan lumpur langsung mendapatkan pemeriksaan dan obat-obatan.

Direktur BMT Amanah Indonesia, melalui kepala HRD Yoasep Awali, menjelaskan bahwa lembaganya memiliki dua divisi utama tamwil (bisnis/produktif) dan mal (sosial). Seluruh kegiatan tanggap bencana, termasuk aksi di Kalierang, berada di bawah divisi mal.

Sejak 2014, divisi ini menjalankan 12 program sosial dan keagamaan secara berkelanjutan. "Termasuk respon bencana. Di mana pun ada bencana, insyaAllah BMT Amindo berusaha hadir. Kami juga memiliki sistem pengawasan ketat untuk memastikan semua kegiatan berjalan sesuai prosedur," tegas Yoasep.

Dukungan cepat juga datang dari Cabang Paguyangan yang dipimpin Revina Sri Agustina. Sejak Senin, pihaknya telah turun ke lokasi mengecek kondisi warga. Pada Selasa, BMT membagikan 50 porsi nasi bungkus sebagai sarapan untuk warga yang rumahnya terendam. Aksi berlanjut hari ini melalui pengobatan gratis, 50 porsi tambahan nasi bungkus, serta persiapan 200 porsi makanan untuk agenda pengajian Jumat.

Selain itu, BMT Amindo Paguyangan mendistribusikan pakaian layak pakai ke posko setempat. Sekitar 100 warga berhasil dikumpulkan untuk mengikuti layanan pemeriksaan kesehatan berkat koordinasi aktif dengan RT/RW dan tokoh masyarakat.

“Selama tiga tahun berdiri, kami selalu bergerak cepat setiap ada kejadian sosial. Kami koordinasi dulu dengan karyawan lokal untuk mengetahui kondisi di lapangan sebelum menentukan langkah,” kata Revina.

Di tengah aktivitas pembersihan lumpur setinggi lebih dari satu meter, warga mengaku sangat terbantu dengan kehadiran layanan kesehatan. Warmuri, warga Kalierang, mengatakan dirinya mengalami gatal-gatal dan pusing setelah berhari-hari berada di lingkungan terdampak banjir.

“Alhamdulillah ada dokter dari LKC dan BMT Amindo. Tadi saya diperiksa dan dikasih obat gatal, pusing, sampai sabun, semuanya gratis,” ujarnya.

Seperti diketahui, banjir yang melanda Kalierang dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi sejak Sabtu siang. Selain merendam puluhan rumah, peristiwa ini juga menelan korban jiwa. Seorang warga, Haikal Alfi (27), dilaporkan hanyut dan meninggal dunia setelah tersengat listrik saat hendak menuju rumah kakeknya yang ikut terendam banjir. (*)